Janda dua anak jual nasi dan bisnis togel sekaligus


Janda dua anak jual nasi dan bisnis togel sekaligus

Asiah, perempuan berusia 44 tahun tersebut menjadikan tempatnya berjualan nasi sebagai markas judi togel. Asiah yang merupakan janda dua anak ini ditangkap bersama Sugianto (50) dan Asman (61) yang berperan sebagai pengepul dan Sutrisno (46) sebagai pembeli. Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Imam Yulisdianto menuturkan pelaku ditangkap lantaran laporan dari masyarakat sekitar yang sudah resah dengan aksi mereka. "Tempat markas itu dari luar adalah warung makan," ujar Imam di Mapolsek Kebayoran Lama, Jumat (31/5). Imam mengatakan para pelaku ditangkap, Kamis (30/5) sekitar pukul 13.00 WIB. "Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda-beda," ucapnya. Para pelaku, lanjut Imam, sudah lebih dari dua bulan untuk berjualan togel. "Omzet untuk penjual togel sehari bisa mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Kalau pengepul omzet seharinya sekira Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta," tutur Imam. "Biasanya pembeli bisa memesan nomer togel via SMS, pengecer juga mengumumkan nomer togel yang keluar via SMS," lanjut Imam. Saat ini, polisi masih mengembangkan bandar besar dari ketiga pelaku. Diduga nomer-nomer togel yang mereka jual adalah buatan Indonesia. Namun diperkirakan mereka menentukan hasil togel dari Singapura. "Masih kita kembangkan untuk menelusuri bandar besarnya," ucap Imam. Kepolisian kemudian menyita barang bukti berupa uang tunai hingga jutaan rupiah, dua kalkulator, empat kardus nomor togel, 36 lembar rekapan nomor judi togel, satu buah papan, dua buku tafsir mimpi, tiga telepon seluler, dan pulpen. Sementara itu, penyedia markas para pelaku berkumpul, Asiah menuturkan dirinya meminjamkan tempatnya dengan imbalan uang sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu per hari. Uang tersebut ia pakai untuk belanja harian.