Hibar Ingin membuat CD Anti Pelecehan Seks










BOGOR - Hibar Syahrul  Gafur (14) siswa kelas VIII SMP Negeri  1 Kota Bogor berhasil meraih medali emas dalam kompetisi International Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia. Hibar meraih medali emas setelah berhasil menciptakan Sepatu anti kekerasan seksual. Hibar penciptakan sepatu ini, karena terinspirasi setelah melihat tayangan–tayangan di Televisi mengenai banyaknya kasus pelecehan seksual, dan pemerkosaan. Putra kedua dari Jamaludin anggota TNI yang bertugas di Pusdikzi Bogor memutar otak, bagaimana menciptakan alat yang bisa melindungi kaum hawa dari pelecehan seksual. "Saya sering  menonton pemberitaan di televisi yang menayangkan pemberitaan tentang maraknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita. Berita – berita itu sangat mengerikan, “ kata Hibar yang ditemui di Sekolahnya, SMPN 1 Bogor, Selasa (14/5/2013).  Terinspirasi dari tayangan TV tersebut, terciptalah sepatu anti kekerasan seksual tersebut. Sepintas sepatu ini tak berbeda dengan sepatu 'wedges' lainnya. Tapi, pada hak sepatu ini tersimpan rangkaian listrik.  Di hak kiri sepatu ada tombol jika  ada bahaya, kaum hawa tinggal menginjak tombol yang terdapat yang terdaoat disamping hak sepatu ini. Maka aliran listrik 450 volt pun akan membuat si pemerkosa terjungkal. Sepatu itu  tinggal ditendangkan ke arah si pelaku kekerasan seksual. Secara otomatis tegangan listrik akan langsung menyerang pelaku.  “Saya pernah melakukan uji coba terhadap seekor ayam, dan ayam itu langsung lemas. Khawatir ayam itu mati maka langsung saya potong, “ jelas Hibar.Hibar mengatakan, sebelum membuat sepatu, dirinya sempat berpikir ingin membuat “CD (celana dalam) wanita  anti pelecehan seksual.  Namun, setelah saya pikir-pikir resikonya akan lebih berbahaya kepada pemakainya, “ kata dia.   Peralatan yang digunakan untuk membuat sepatu anti  kekerasan seksual ini  sangat sederhana, antara lain gelang logam dan rangkaian raket nyamuk “Bahan-bahan  sangat  mudah didapat. Namun, untuk merakit ini menghabiskan dana antara Rp 1,5 juta. “ Jadi, sepatu ini bisa dipasarkan seharga sekitar Rp2 juta, “ kata  Hibar yang bertempat tinggal di Cimahpar Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.Terbukti, temuan Hibar mencuri perhatian pengunjung dan ide orisinilnya membuat dirinya mendapatkan medali emas, dengan mengalahkan  peserta dari 13 negara lainnya yang ikut dalam ajang penemu cilik ini. Medali emas yang ia menangkan masuk dalam kategori Safety and Health.
Dari 13 Negara yang ikut dalam ajang Internasional ini,  Indonesia sendiri mengikutsertakan  7 peserta. Dan, Hibar sendiri merupakan satu- satu perwakilan dari Indionesia yang masik duduk di SMP. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bogor, Budiman BW, mengaku bangga atas prestasi yang diraih anak didimya.  Keberhasilan Hibar menjadi penyemangat bagi murid-murid lainnya untuk menunjukkan prestasinya agar tidak kalah dengan bangsa lain. "Kita berharap keberhasilan Hibar akan memotivasi   para pelajar Kota Bogor lainnya untuk terus belajar dan berkarya agar kita tidak kalah dengan bangsa lain,"  imbuhnya.